Eloknya Embung di Gunung Batur Agung, Gunungkidul

Gunungkidul, merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul mungkin sudah tidak asing lagi bagi telinga para pemburu destinasi wisata-wisata yang baru dan eksotis. Hal ini dikarenakan di Gunungkidul banyak sekali destinasi wisata yang dapat memuaskan hasrat liburan para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Seiring perkembangan teknologi dan media sosial, Gunungkidul tumbuh dan berkembang dengan pesatnya. Banyak pembangunan dan pembukaan tempat wisata baru yang ditujukan bagi para wisatawan dari berbagai daerah. Dari segi alamnya, Gunungkidul memiliki deretan pantai yang menawan, berbagai goa dan sungai bawah tanah yang memukau, serta Embung-Embung yang berada di atas pegunungan karst khas Gunungkidul.

Pada kesempatan ini, saya akan mengenalkan destinasi wisata terbaru yang ada di Gunungkidul, yaitu Embung yang berada di puncak Gunung Batur Agung. Sebelumnya, untuk mengetahui Gunung Batur Agung, Anda bisa membaca dan melihat tentang gunung tersebut di sini Gunung Batur Agung. Nah, setelah tahu sekilas mengenai Gunung Batur Agung, kini membahas mengenai embung yang ada di puncak gunung ini.

Di Gunungkidul sendiri sebenarnya sudah ada beberapa embung yang telah dibangun dan dijadikan tempat wisata, yaitu Embung Nglanggeran dan Embung Sriten. Pada tahun 2017, dibangunlah embung baru yang ditujukan untuk memajukan pertanian yang ada di kawasan Gunung tersebut, yaitu Dusun Karangwetan, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul. Kawasan di Gunung Batur Agung merupakan kawasan kering karena berada di pegunungan karst, sehingga perairan untuk pertanian masyarakat pun mengalami kesulitan. Embung ini diresmikan oleh Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan pada tanggal 28 Januari 2018 yang lalu. Dengan adanya embung ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pertanian dan pengolahan lahan yang ada di Dusun Karangwetan.

Dari atas Embung Batur Agung ini, nampak hamparan pedesaan dan hutan-hutan yang ada di Kecamatan Karangmojo.
Pemandangan dari Embung Batur Agung, Karangwetan, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul
Dari atas Embung ini kita dapat melihat kondisi geografis Kecamatan Karangmojo yang dipenuhi hutan jati dibalik kabut tipis di pagi hari. Lingkungannya masih asri (semoga tetap asri) dengan udara pegunungan yang segar, jauh dari asap kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik industri. Embung Batur Agung dapat ditempuh sekitar 4 km dari pusat Kecamatan Karangmojo, dari pasar tradisional Wonontoro masuk ke arah timur (searah dengan makam Ki Ageng Wonokusumo Wonontoro), kemudian belok kanan dan lurus mengikuti jalan (medan tanjakan, karena naik pegunungan), hingga sampai di perempatan dimana jalan sudah beralih ke cor blok. Dari perempatan ini kira-kira perjalanan masih 800 meter. Dari perempatan ini, pilih cor blok yang lurus (searah dengan masjid, nampak dari perempatan), lurus terus mengikuti jalan dan sampai pada pertigaan Y, terdapat gubuk kecil, belok kiri dan naik ke atas sekitar 150 meter Anda telah sampai di pintu masuk Gunung Batur Agung. 

Akses ke Embung ini sangat mudah, untuk sepeda motor bisa sampai ke atas Embung, untuk mobil saya rekomendasikan sampai perempatan tadi saja, kemudian anda jalan kaki sambil menikmati perjalanan. Jalannya pun tidak terjal, karena sudah cor blok, tapi ada sedikit yang perlu diperbaiki (lebih baik aspal juga hehe). 


Embung Batur Agung; 
Embung ini masih dalam tahap awal pembangungan, namun sudah dapat mencuri banyak mata wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Sekali lagi saya tegaskan, sampai dengan saya posting informasi ini, Embung Batur Agung masih dalam tahap awal, jadi belum ramai pengunjung dan belum dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai. Akan tetapi, untuk memuaskan mata Anda, Embung ini sudah recommended bagi Anda :-D

Selamat menikmati trip Anda.
Jangan lupa jaga kesehatan, keselamatan, dan ibadahnya :-)
Jangan merusak alam, lingkungan, maupun sarana dan prasarana

QUOTES10 : "Mari kita perbaiki relasi dengan siapa pun yang ada di sekitar kita, jangan pernah beranggapan bahwa kita sendiri, kita bisa. Karena manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan peran orang lain di dalam keseluruhan kehidupannya"

Komentar